Senin, 05 Januari 2009

Sastra Tutur Pangkalan Balai

"ASAL USUL NAMA DUSUN PANGKALAN BALAI"

Bermula dari………….

Tujuh rumah pertama ada
asal namanya Talang gelombang
Dihuni oleh beberapa keluarga.
dusun Ini dipimpin tiga orang

1. Puyang Beremban Besi,…: Pahlawan.
penduduk asli desa sini
dia disebut Beramban besi
karena memakai baju besi

dan pacak terbang,

2. Bujang Merawan…., : pimpinan pemerintahan.
3. Cahaya Bintang, … : pimpinan adat.

Mereka berasal dari Cirebon,
anak Mangku Bumi - kesultanan Cirebon

------------------
Dusun kecil ini terus berkembang, satu persatu rumah bertambah. Karena banyak daya tariknya, akhirnya menjadi kampung yang ramai.

-------------
Pencarian penduduk didesa ini
bercocok tanam itu yang pasti
sebagian lagi sebagai nelayan.
Hingga mereka Damai sentosa dan nyaman

-----------
Tahun 1600 sebuah kapal layar merapat didusun ini pemiliknya “TUAN BANGSALI”, beliau adalah seorang ulama besar,. dan didesa ini dia menyebarkan agama islam,.
Dalam waktu singkat, semua penduduk desa ini belajar agama islam.
“THALIB WALI” penduduk setetempat adalah orang kepercayaan beliau.

Setelah kedatangan “TUAN BANGSALI” desa ini mengalami
perkembangan yang pesat hingga pimpinan desa ini memindahkan dusun keseberangnya (Napal sekarang).

-----------
Di Desa Napal ini mereka membangun perkampungan baru rumah-rumah kokoh berdiri megah.

Kemudian membangun sebuah balai desa yang cukup besar dan sebuah pangkalan tempat berlabuhnya perahu dagang dan perahu nelayan, dan pangkalan ini dinamakan pangkalan napall (Pangkalan Bangsali).

------------------
Tidak berapa tahun kemudian Puyang Beremban Besi Wafat, dan berwasiat supaya agar dimakamkan kearah hilir dusun (kira-kira 2 km dari bom berlian sekarang).
Dan ditempat makam beliau ini tumbuh nipa kuning.

Setelah kematian Puyang beramban Besi., kemudian Bujang Merawan dan cahaya bintang mengundurkan diri karena sering sakit-sakitan dan sudah tua,
Maka pimpinan beralih ke “THALIB WALI”.
Kemudian “THALIB WALI” menunjuk dua orang lagi yaitu :

“Puyang Rantau Pedodo, sebagai kepala pemerintahan, dan
“ Muning cana, sebagai Pahlawan, dan beliau ini seorang yang gagah berani.

“THALIB WALI” ini mempunyai seorang anak yang bernama “MUNAI” maka orang-orang desa ini memanggil beliau dengan sebutan “ MUNING MUNAI”.

-------------
“THALIB WALI” memusyawarahkan dengan rakyat untuk memilh wakil mereka yang dianggap bijaksana dan wibawa yang, maka terpilihlah “NGUNANG” sebagai Rio (kerio) di desa ini untuk yg pertama kalinya. Kemudian “THALIB WALI” didaulat menjadi khotib yg mengemban tugas agama yaitu bertugas sebagai:

1. Pencatat nikah, tolak, rujuk.
2. mengurus kelahiran dan kematian.
3. mengurus persedekahan rakyat.

Beberapa tahun kemudian “TUAN BANGSALI” menilai ada beberapa orang yang dipandang cakap dalam ilmu agama Islam mereka ini adalah “THALIB WALI” dan “DUL”, sedangkan “DUL” berasal dari talang Majapani (Lubuk Rengas sekarang ini). dan kedua orang ini diajak pergi haji ke tanah suci mekkah dengan menggunakan perahu layar.

----------
Setahun kemudian mereka yang pergi haji tersebut kembali kedesa ini, mereka banyak sekali membawa oleh-oleh, disamping itu ada oleh-oleh khusus yaitu , Thalib wali membawa.
1. Serumpun pohon Paojenggih
2. Serumpun pohon beringin nyungsang.
Dengan ketentuan harus ditanam didusun, Paojenggih ditanam diusebelah kiri naik, dan beringin Nyungsang ditanam disebelah kanan naik.
Sedangkan “DUL” membawa serumpun Maje.

------------
Dari tahun ke tahun dusun ini terus mengalami kemajuan dan masih tetap bernama “TALANG GELOMBANG” dan pangkalannya masih tetap bernama Pangkalan Bangsali.


Setelah 40 tahun wafatlah Rio Ngunang. Karena perkembangan dusun sangat pesat maka dilantik seorang Pasirah
(Depati) oleh “SUSUHUNAN RAJA-RAJA PALEMBANG” yang berkedudukan didusun limau.

Dusun Limau ini dibuat oleh Anak Dalam Muara Bengkulu. Rionya adalah Rio Bayung adalah anak dari Mangku Bumi kesultanan Majapahit dan pada waktu Majapahit jatuh kekuasaanya, maka kelima anak dari mangku Bumi melarikan diri ke sumatera,

yang tertua di SungSang bernama Ratu Senuhun,
yang kedua di limau yaitu Rio Bayung,
yang ketiga dibetung yaitu Rima Demam,
dua orang wanita di abad penukal (Air Hitam).

Ratu Senuhun pada waktu berlayar perahunya tersangsang dan tidak bisa turun lagi, maka daerah tersebut dinamakan Sung Sang tetapi sebenarnya adalah Sang-Sang.

Sedangkan Depati Bang Seman, anak nya yang tertua bernama Nuri maka dipanggil Depati Nuri. Selama delapan tahun dia menjabat sebagai Depati istrinya meninggal, maka depati Nuri terpukul dan mengundurkan diri sebagai Depati, maka dia digantikan oleh Depati Buta karena matanya Buta sebelah, tetapi kewibawaannya tinggi dan pergaulannya sangatlah luas, maka orang-orang menaruh hormat padanya.
Setelah tujuh tahun beliau memegang tampuk pemerintahan, kemudian beliau sakit dan wafat.

----------------
Tiap-tiap dusun yang ada Rio harus pula diadakan seorang khotib, dan tugas seorang khotib adalah mencatat nikah, tolak, rujuk, kematian, kelahiran, dan -persedekahan rakyat.

Karena dipandang dusun Limau sulit perhubungan lautnya maka diambil suatu kebijaksanaan bahwa pemerintahan stap pasirah dipindahka ke dusun Galang Tinggi.
Dusun Galang Tinggi dibuat oleh si Pahit Lidah.

Setelah diadakan musyawarah terpilihlah Depati Jebah sebagai depati yang pertama Didusun Galang Tinggi.
Lima tahun kemudian Depati Jebah Wafat dan digantikan oleh Depati Renyab.

----------
Tak lama kemudian ada peraturan untuk memilih depati dengan keputusan musyawarah bersama maka terpilihlah ‘ Mentadi.”

----------
Setelah empat tahun mentadi menjadi Depati, Tanjung menang terjadi kemarau panjang selama Sembilan bulan,
Mentadi membuat ladang dan membakar ladangnya itu api menyebar luas lalu menyerang hutan-hutan dan kampung-kampung kecil ada dua buah rumah yang didalamnya itu ada orang tua yang sedang sakit dan anak berumur dua tahun ikut terbakar dan meninggal.

Maka depati Mentadi dituntut, atas keputusan hakim dia dihukum tiga tahun penjara dan diberhentikan dari Depati.
Dua orang sahabat karib Mentadi :
1. Pak Marem Bubok, dan
2. Pak Jemaer yang nama aslinya tamsi.
Mereka menghadap pengadilan akan menemani Mentadi selama didalam penjara, dan oleh pengadilan diterima, maka hukuman tersebut hanya satu tahun.

--------------
Setelah Mentadi meletakkan jabatannya sebagai depati, maka atas hasil musyawarah terpilihlah pak Betiah sebagai depati dan beliau digelari orang sebagai Depati Bungkuk, sayang beliau ini buta huruf dan hanya bisa menjabat sebagai depati tiga tahun.

Semasa pemerintahan depati bungkuk Palembang telah jatuh kepada pemerintah Hindiah Belanda. Maka, setelah depati Bungkuk berhenti dan atas hasil musyawarah terpilihlah kembali Mentadi sebagai depati untuk jabatan selama 20 tahun,

Para Pejabat-pejabat pemerintahan hindia belanda datang kedusun Tanjung Menang dan menanyakan mengapa nama dusun ini Tanjung Menang, dan nama pangkalannya adalah pangkalan bangsali,.
Depati Mentadi menerangkan bahwa dinamakan dusun Tanjung Menang karena dusun ini telah berhasil memenangkan peperangan dengan para Lanon (Bajak Laut), sedangkan pangkalan Bangsali dibuat oleh “TUAN BANGASALI” sendiri.

Pemerintahan hindia Belanda mengadakan musyawarah untuk merubah nama dusun tanjung menang. “ ,
karena dusun tanjung menang mempunyai “ balai “ maka namanya dirubah menjadi “ PANGKALAN BALAI ‘ -
Pangkalan adalah Pelabuhan.
Balai adalah Tempat Pertemuan . Jadi nama Pangkalan Balai itu mempunyai arti : tempat berlabuh yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan. .




Palembang, 23 mei 2008.

Jan Rumein Hamid, SH, (Totok) bin, Sutan Abdul Abdul Hamid Rahman.
(Putra Pangkalan Balai
Sutradara,Penulis Sinetron TVRI dan TPI. Jakarta



Nara Sumber :

H. BADERI MAMAK
dan Hasil Konsultasi Regional BAPEDA TK.I
Tanggal, 25 s/d 27 September 1986di – Palembang

1 komentar:

  1. bangus nian kak...
    kami yang diluar ini pengen nian baca sejara desa kami ...moga pacak ditambah lagi cerite dan paparanye..

    bandung 16 april 2009
    aprilimban@yahoo.com

    BalasHapus