Senin, 05 Januari 2009

Sastra Tutur Ogan Ilir

"PUTRI SENURO"

Tersebutlah kisoh seorang putri nan cantik jelita
Putri Senuro namanya,Putri pinang masak gelarnya..
Sang raja berhasrat menyuntingnya
Putri Bermuram durja, menolak dijadikan selir
dan bersumpah “ Lebih baik mati dari pada jadi Gundik rajo
putri pergi meninggalkan rumah
Sungguh setia Dayang dan pengawal bersama sang putri meski terlunta.
Hingga tiba disebuah desa
Bertemu dengan seorang pemuda, Sang sungging Namanya
Sang putri bahagia dan memberi nama desa,
dusun senuro namanya………
Akhir hayat putri bersumpah kelak didusun ini, siapa yang cantik melebihinya, maka dia akan disambar petir.
Setelah lagu selesai sang penutur mulai bercerita………



Tersebutlah seorang putri bernama NAPISAH bergelar Putri Pinang Masak, yang berasal dari Banten jawa barat. dan bermukim di 4 ulu laut Palembang.

Terbetiklah suatu berito yang sampe kepado sunan, bahwa diulu laut Plembang ado seorang “ Putri bernama Napisa dengan gelar Putri Senuro“ kecantikannya tiado tara serta tandingannyo diseluruh kerajaan Plembang,
Berita kecantikan putri tersebut tersebar luar dikalangan anak pembesar kerajaan , serta menjadi pembicaraan hangat para pemuda diseluruh negri, sehingga banyak para bujang yang berlomba-lomba ingin memilikinyo,

Kabar kecantikan dan kemolekannyo Putri ini sampe jugo kekopeng Sunan, sehingga timbullah hasrat Sunan untuk membuktikan kebenaran akan cerita kecantikan Putri tersebut .
Kemudian Timbullah hasrat dihati Sunan untuk melihat dari dekat akan Putri itu, dan kalau memang benar, akan dijadikannya gundik , penambah gundik yang telah ada diistana.
Dengan Serta merta Sunan Palembang langsung mengutus beberapa pengawal istana untuk menjemput dan membawanya ke istana .

Sebelum pengawal datang untuk menemui putri , sang putri sudah lebih mengetahuinya sendiri .
Putri sangat bersedih hati dan bermuram durja, Putri berusaha dan berikhtiar makmano caranyo dapet terhindar dari mala petaka ini, dio bertekad dan besumpah..

“ Lebih baek Mati dari pado jadi gundik Sunan “ ,

Akan tetapi untuk menghindari dari perintah Sang Sunan tidak mungkin , karena kekuasaan sunan sangat kuat dan mempunyai pengawal serta hulu balang yang sangat gagah berani dan mempunyai ilmu tinggi.


Sang Putri dan keluargonyo berpikir dan merenung akan nasib .
Setelah lama berfikir keluargo ini mendapat akal yaitu dengan membuat Tipu muslihat untuk mengelabui Pengawal istana.

Sebelum utusan datang menjemput Sang Putri ngerebus jantung pisang,.

Setelah rebusan itu dingin lalu dimandikennyo keseluruh badan Putri Pinang Masak., .Akibatnyo badan putri menjadi hitam pekat, badannyo kotor menjijikankan bagi yang mejingoknyo. dan kemolekannyo menjadi hilang,..
Putri pinang masak lalu ngoeroeng dirinyo di kamar, hingga jemputan Sunan datang.

Ketiko pengawal Utusan Sunan sampai dirumah Putri dan akan menjemput Putri Para pengawal menjadi terkejut bukan alang kepalang, mereka jadi heran dan ragu apakah benar orang ini adalah Putri Napisah (Putri Pinang Masak) yang kecantikannya menggemparkan seluruh negeri
Timbullah keragu-raguan mereka untuk membawa Putri, mengurungkan niat mereka, akan tetapi karena ini perintah Sunan dan tidak boleh dilanggar , akhirnya Putri Napisah ( Senuro) dibawa juga ke istana untuk dipersembahkan kehadapan Sunan.

Sesampai Disitana dan ketika Sunan melihat wajah Putri Pinang Masak yang didalam berita bukan main cantiknya, menggemparkan Seluruh negeri , ternyata sangat berlainan, sangat buruk, Maka sunan sangat terkejut dan murka , seketika itu juga tanpa berpikir panjang lagi dengan secara kasar , diusirlah sang putri dari istana .
Maka dengan bergegas Sang Putri pun meninggalkan Istana kembali kerumahnya.
Bukan main senang dan gembira Putri dan keluarganya karena tipu muslihat nya berhasil dengan baik.

Alkisah Putri Pinang masak tak putus-putusnyo dirundung malang, lepas dari kesengsarohan yang satu disusul kesengsarohan yang lain “Malang tak dapat di tolak Mujur tak dapat di raih ”, ceritera kemolekan putri Pinang Masak masih tetap tersebar, konon kabarnyo
Ado yang sampe tergilo-gilo.

Kabar ini sampai juga keistana dan sampai langsung kepada Sunan,
Sunan meraso tertipu dan dalam hatinya timbul hasrat untuk menyelidiki keadaaan sang putri yang sebenarnya.
Setelah beberapa lama para siasat menjalankan tugasnya dengan seksama, dan dengan susah payah , akhirnya para siasat dapat membuktikan bahwa berita yang tersiar itu memang benar adanya, Putri napisah, (pinang Masak) sangat cantik dan tidak ada tolak bandingannya. Diseluruh negeri , dan mengapa Putri pinang masak ketika dihadapkan dengan Sunan wajahnya kotor dan menjijikkan itu karena dia tidak mau dijadikan Gundik oleh Sunan.

Mendengar laporan dari para siasat (penyelidik) ini timbullah kemurkaan sunan yang amat sangat , karena beliau merasa sangat tertipu oleh Putri napisah (P.Pinang Masak).
Sunan memerintahkan Hulubalang dan beberapa pengawal , agar dengan secara paksa menangkap sang putri Pinang Masak dan membawanya ke istana.

Adapun berita tentang penangkapan ini , segera pula sampai ketelinga sang putri dan keluarga, Betapa sedih hati mereka, semua bermuram durja , Putri mendekati para dayang dan sahabatnya yang setia untuk berunding bagaimana akal dan ikhtiar untuk melepaskan diri dari tangkapan Sunan.

Setelah berunding beberapa saat, maka didapatlah suatu keputusan bahwa satu-satunya jalan ialah melarikan diri ,
Pada suatu malam bersama dengan dua orang dayang-dan dua orang pengawal berangklatlah mereka dengan sebuah perahu menuju ke uluan sungai ogan.

BREAK :
Lagu Nasib. :

Berbulan-bulan rombongan Putri nyusoeri sungai dan lebak, sambel bersingitan dari kejeran pengawal istano.
Akhirnyo sampelah mereka pado sebuah lebak yang cukup luas, yang kelak lebak itu bernamo lebak Meranjat.

Pado sebuah teluk yang bernamo Teluk lancang, rejung mereka dihadepken ke teluk tersebut, dan langsung melayari sebuah paya yang sangat deres banyunyo.
Pado suatu tempat yang dipandang cukup aman yang di perkiroken dak mungken lagi ditemuken oleh pengawal istana Mereka bermukim di tempat itu.

Kedatengan sang Putri diketaui oleh penduduk sekitarnyo, tiada lamo tempat itu makin rami, akhirnyo menjadi sebuah dusun yang bernamo “Senuro”. Namo ini diembek dari namo sang Putri, kareno sejak dio berdiem ditempat itu, dio mengobah namonyo menjadi “Putri Senuro”.

Putri pinang masak ditempat ini hidup bersamo Duo wong dayang yang setio dan dikawal oleh duo wong pengawal dengan sangat ketat, dan mereka bertekat akan menjago sang Putri sampe tetes darah yang penghabisan.

Ditempat yang baru inipun Sang Putri selalu menjadi idaman bujang-bujang, terutamo anak-anak wong terkenal.
Ditempat yang baru ini Putri Pinang Masak mengajarken beberapo kepandian gadis2, antaro lain anyam-anyaman alat2 dapur seperti bakul dan lain2, dan ada satu kepintaran Sang putri adalah menganyam bakul yang dak tembus dengan banyu.

Tidak berapo jauh dari tempat tinggal sang putri,` berdiemlah wong pelarian jugo dari Plembang, yang bernamo Abdul hamid,dengan gelar Sang Sungging beliau adolah wong ahli pertukangan dan pande emas,

Pada suatu hari Sang Sungging mintak masakkan gulai pada Putri Senuro, sang putri memenuhi permintaan itu,
Setelah gulai masak, dibuatlah sebuah bakul dengan tudingnya untuk tempat gulai tersebut. dan langsung dikirim kepado sang sungging,
Mendapat kiriman Dari Putri Senuro, Sang Sungging langsung membuka bakul tersebut dan alangkah herannya Sang sungging, karena sedikitpun kua gulai itu tidak menetes keluar.
Setelah habis gulainya dimakan lalu bakul tadi dibaleken pado Putri Senuro, dengan diisi umbung sugu panjang sembilan depa .

Dengan hati ladasnyo sang putri sangat gembira dan kagum melihat Umbung sugu yang panjangnyo Sembilan depa ini.
Pado suatu hari, sang putri senuro jatuh sakit, dan sakitnyo kian lamo kian parah, sehingga sang puteri meraso dio akan wafat.
Pado saat terakhir dan kritis ini, puteri pinang masak masih sempat menyatoken sumpah dan doa yang terkenal, ……

“ Aku mohon pada Tuhan agar anak cucuku kelak kemudian hari jangan cantik seperti aku, kareno kecantikan itu akan membawa kesengsara seperti aku”.

Setelah sang puteri mengucapkan sumpah tersebut, mako puteri pinang masak pun menghembuskan napas penghabisan. Beliau wafat meninggalkan empat wong dayang dan duo wong pengawal yang sangat setio. Bagi anak cucunyo, puteri pinang masak menjadi pelambang kaum wanita yang menjunjung tinggi martabat kaumnyo.
Setelah sang puteri meninggalkan dunio, dayang-dayang dan pengawalnya bertekad akan tetep berdiam di tempat itu, dan akan mati berkubur disamping kubur sang puteri.
The End.

Kalu kito dateng ke makam puteri senuro, kita akan dapat menjingok kuburan para dayang dan pengawalnyo.
Selanjutnya sebagai pembuktian kisah ini, kito dapet mejingok bahwa gadis-gadis di dusun ini memang kurang molek dibandingkan dengan dusun lain, Keadaan tersebut dihubungkan dengan sumpah puteri sonuro, seolah –olah terkabul, atau hanyo kebetulan saja.

Palembang, Desember 2008.

Penulis
JanRumein Hamid,SH.

Kesimpulan/pendapat informan :

Cerito puteri pinang masak ini didapat dari orangtua-tua antoro lain dari nenek putih koneng dan kerio dusun senuro.
Penduduk dusun ini beranggepan sumpah puteri pinang masak masih berkat, bahwa anak cucunyo yang gadis jangan ado yang molek. Cerito ini masih terkenal di tanjung batu, dan sampe mak ini makam putri ini sering dikunjungi wong.

2 komentar:

  1. Wow.... Salut Pak,
    Ternyata di zaman yang semakin modern ini masih ado orang2 yang peduli dengan buday daerah kito...
    OK Pak... Keep posting...
    Hidup Urang Diri

    Salam,
    Zuhadi (www.rumah-knockdown.com)

    BalasHapus
  2. hebat!!!! n terima kasih

    Mari kita hidupkan kembali
    budaya-budaya Indonesia!!!

    Salam,
    Eryanto (www.hattyband.blogspot.com)
    Putra asli Desa Senuro. e-mail: ery.hatty@gmail.com

    BalasHapus